Keledai dan Sumur Tua

Sumber gambar: noveloke.com

Kisah ini sangat populer dan saya yakin pasti diantara kalian sudah sering membacanya. Tapi saya sungguh takjub karena kisah ini begitu mempesona, pelajaran yang sangat besar untuk menghadapi ujian yang sering menimpa kita. Teruntuk sahabat-sahabat yang sedang dalam ujian, maka mari kita baca kisah ini sekali lagi sebagai bahan renungan.

Suatu hari keledai milik seorang petani jatuh ke dalam sumur. Hewan itu menangis dengan memilukan selama berjam-jam semetara si petani memikirkan apa yang harus dilakukannya. Akhirnya, Ia memutuskan bahwa hewan itu sudah tua dan sumur juga perlu ditimbun (ditutup – karena berbahaya) jadi tidak berguna untuk menolong si keledai. Dan ia mengajak tetangga-tetangganya untuk datang membantunya. Mereka membawa sekop dan mulai menyekop tanah ke dalam sumur. Pada mulanya, ketika si keledai menyadari apa yang sedang terjadi, ia menangis penuh kengerian. Tetapi kemudian, semua orang takjub, karena si keledai menjadi diam. Setelah beberapa sekop tanah lagi dituangkan ke dalam sumur, si petani melihat ke dalam sumur dan tercengang karena apa yang dilihatnya.

Walaupun punggungnya terus ditimpa oleh bersekop-sekop tanah dan kotoran, si keledai melakukan sesuatu yang menakjubkan. Ia mengguncang-guncangkan badannya agar tanah yang menimpa punggungnya turun ke bawah, lalu menaiki tanah itu. Sementara tetangga-2 si petani terus menuangkan tanah kotor ke atas punggung hewan itu, si keledai terus juga menguncangkan badannya dan melangkah naik. Segera saja, semua orang terpesona ketika si keledai meloncati tepi sumur dan melarikan diri !

Kehidupan memang penuh dengan timbunan tanah yang mengenai kita. Ada yang terkena lebih banyak, adapula yang hanya sedikit. Tidak akan mudah menghindar dari “tanah” tersebut karena lubang sumur yang sempit. Begitu juga dengan keadaan kita di dunia ini. Penuh dengan cobaan dan harapan yang belum tercapai. Halangan, rintangan yang memenuhi kehidupan kita harus segera kita kibaskan agar bisa hidup dan lari mengejar mimpi dan harapan.

Kisah “keledai dan sumur” hendaknya bisa menjadikan kita merenung akan kesulitan yang menimpa. Janganlah terburu-buru mengambil kesimpulan, Allah tentu tidak akan menyia-nyiakan hambanya. Dibalik itu pasti ada harapan yang cerah. Bukankah “Beserta kesulitan ada kemudahan?” tentu hal itu benar bagi yang membenarkan firman-Nya.

Semoga hari-hari kita bisa bermanfaat, dan mampu menghindar dari debu kehidupan yang mengenai kita.

Salam

8 responses to “Keledai dan Sumur Tua

Tinggalkan Balasan ke tunsa Batalkan balasan