Pesona Nusa Dua Beach

Bismillah,

Laporan ini saya jadikan beberapa bagian dengan judul yang berbeda. Kalau di posting jadi satu akan terlalu panjang menurut saya. Jadi jangan banyak protes yah? :mrgreen:

“Gak ada matinye!!”

Hehe…halah..alah…saya datang kemari untuk mengajak saudara-saudari menelusuri pulau Bali pada liburan galungan kali ini. Bali is an island beach lovers, termasuk saya. Tak kalah menariknya dengan pantai-pantai lain di seluruh dunia. Baiklah, kali ini saya akan berbagi pengalaman waktu kemarin berlibur bersama yang diadakan rutin setiap 6 bulan sekali. Biarlah Denpasar sepi, yang penting saya tetap hepi kok.

Tujuan wisata kali ini sudah tak asing di telinga anda pastinya, karena objek yang sudah banyak dimuat dalam buku-buku paket bahasa inggris tingkat SMA ini menjadi tempat yang digandrungi oleh wisatawan lokal maupun manca negara. Tentu siapa pun orangnya yang ingin mencari informasi tentang pantai yang satu ini sangat mudah, tinggal ketik kata kunci sesuai dengan nama pantainya langsung akan terhampar artikel maupun foto tentangnya.

Pantai yang saya maksud adalah Nusa Dua beach. Salah satu pantai favorit di Bali selain pantai Kuta. Nusa Dua memang daerah yang siip, bukan essip lho ya? 😀 selain pantai, juga terdapat resort yang akan memanjakan pengunjungnya. Tapi jangan heran jika berada di daerah itu, budget anda akan cepat terkuras habis. Saya baru pertama kali ke tempat tersebut selama kurang lebih setahun di Bali, padahal sudah sejak lama daku mengimpi-impikan ke sana.

Rencana yang sangat kurang matang ini akhirnya berakhir dengan membahagiakan terutama yang saya rasakan sendiri, hehe.. wah, coba waktu itu ada sahabat blogger yang mau menemaniku, pasti lebih rame bin tambah asyik dan syahdu. Bagaimana mau jadi matang, wong peserta rapat yang malamnya sudah diagendakan saja tidak hadir semua, walhasil paginya buru-buru dan berantakan deh. Biasanya, pengalaman yang sebelumnya, kami merencanakan agenda liburan dengan rapi, sehingga bisa berangkat dari pagi.

Tadinya hampir gagal nih acara liburan bareng, saat itu saya pesimis sebab jam 7.30 Wita teman-teman saya yang rencana akan ikut belum bangun semua. Langkah awal, saya menghubungi yang sudah siap nyetir. Akhirnya bisalah beliau, bos saya itu dan langsung seketika itu saya obrak-abrik seluruh isi kamar, hahaha..agar mereka bangun semua. Dan, berhasillah saya membangunkan mereka semua, lalu mulai antri mandi satu per satu 😀

Sukses langkah awal..

Dengan begitu kami pun siap tancap gas. Kembali saya hitung ulang jumlah peserta yang sudah niat ikut, aduhai malang nian nasib, ternyata terlalu banyak untuk sebuah mobil minibus APV. Kelebihan satu orang, yang kemudian saling pangku untuk mengikuti perjalanan kami, meski sebenarnya terasa pegal tapi mereka nampak senang. Dan yang lebih beruntung bukan saya yang mangku hehehe.. Kami bisa berangkat sekitar jam 11.00 Wita. Belum lama perjalanan, baru sekitar 10 menit temen-temen yang di belakang sudah banyak yang mengeluh. Langsung putar otak, telpon sana – sini, akhirnya kami dapat mobil satu lagi, seketika itu pula arah laju mobil yang disesaki penumpang berputar arah menuju orang yang mau meminjami mobil.

Mobil yang kami pinjam ini baru datang dari Jawa beberapa menit sebelum kami telpon, tapi mau bagaimana lagi keadaan membuat kami tega menunggangi mobil yang sedang kecape’an itu, hihi..tega nian ya kami? :mrgreen: Lagi-lagi kendala menghampiri, saya terutama yang menunggu di mobil hanya bisa terdiam sambil ngemil jajan yang sudah dipersiapkan sebelumnya sebab nampaknya birokrasi dipersulit. Bukan karena mobil yang kami pinjam adalah mobil orang penting, tapi mereka mungkin ngopi dulu di rumah pemiliknya, sambil menunggu seseorang lagi yang akan mengikuti liburan. Kami ketambahan dua orang lagi, salah satu dari dua orang itu baru saja sampai dari Jawa dengan mobil tersebut. Sehingga peserta yang ikut semua berjumlah tiga belas orang dengan dua mobil.

Benar-benar start sekitar jam setengah 12 siang yang panas, kami melaju dengan santai tidak terburu-buru dan tak tergesa-gesa 😀 Sedikit kecewa sih, rencana berangkat pagi jadi gagal. Bekal nasi yang seharusnya untuk dimakan pagi dan siang pun berubah jam tayang santap. Pagi dimakan siang, nasi siang dimakan malam, bisa dibayangin gimana rasanya kan? 😆

Nusa Dua, tidak jauh dari Denpasar, kira-kira hanya dengan waktu tempuh perjalanan mobil dua jam saja. Kebetulan saat perjalanan adzan dzuhur berkumandang dari aplikasi handphone, kami putuskan untuk singgah di masjid terlebih dahulu. Pesona awal datang dari sini, tempat ini membuat saya kagum karena di kawasan masjid adalah kawasan lima tempat ibadah berlainan agama sekaligus. Urutan dari kiri, ada masjid, gereja katolik, wihara, gereja kristen protestan, dan yang paling kanan ada pura. Tentu saat itu hanya masjid yang ramai pengunjung, tidak hanya kami saja, banyak pengunjung yang berasal dari luar Bali, kebanyakan mereka bertujuan rekreasi di Bali.

Nama kawasan tempat ibadah lima agama itu adalah Puja Mandala. Saya tidak sempat mengambil gambar dari rumah ibadah itu semua, hanya masjid yang sempat saya abadikan. Masjidnya terlihat bagus, megah dan mewah tampak dari depan halaman. Dengan parkir yang cukup luas, cocok sekali untuk persinggahan bagi anda umat muslim yang kebetulan sedang berlibur di Bali.

Tempat ibadah lima agama

Rumah Ibadah Lintas Agama

Sembari beristirahat sejenak sekadar merenggangkan otot saja usai sholat dan mengabadikan momen penting sebentar, kami kembali masuk mobil, melanjutkan perjalanan kembali. Perjalanan yang tidak lama lagi berakhir dan segera ingin berakhir karena saya dan yang lain sudah tak sabar untuk santap siang. Cacing sudah saling menabuh lambung kami. Untungnya benar tidak lama lagi sampailah kita di kawasan Nusa Dua, suasana asri nan indah dikelilingi hijaunya daun dari pepohonan sekitar sungguh luar biasa. Pastinya tidak akan anda jumpai di tengah-tengah kota besar di Indonesia yang hanya berisi tanaman beton bangunan.

Tak lama setelah tiba, ambil posisi parkir yang enak, kami turun dengan membawa bekal dan perlengkapan perang. Tikar, karpet, nasi, makanan yang ada dan juga yang tak ketinggalan KOPI. Komunitas peminum kopi harus membawa kopi donk.. Menelusuri sekitar pantai yang agak terang tapi teduh dan bersih untuk dijadikan base camp pun kami lakukan dengan singkat, langsung ambil posisi duduk. Sreet…buka karpet, nasi dibagi, siap deh makan siang 😀

Keelokannya belum tampak?

Sabarrr…justru setelah ini banyak hal yang menakjubkan yang tidak boleh terlewatkan. Tapi saya cukupkan sampai di sini dulu, tampaknya sudah panjang nih tulisan. Aku kasih sedikit bocoran poto aja ya? Ini..

Bersambung…

72 responses to “Pesona Nusa Dua Beach

  1. Meskipun mobilnya pinjem, yang penting KOPI nya nggak ketinggalan ya Mas, hehe..
    Hmmm, dua bulan yang lalu saya cuma sempat membelah pulau Bali, soalnya tujuannya ke Lombok. Kapan2 maen ke sana ah.. ke Nusa Dua juga.

  2. ariiiiiii .. bulek mau protesssss …

    sebenarnya kerjaan kamu apa? kok dari dulu postingannya jalan2 terusss ?

    heheh bukan protes ternyata, itu pertanyaan Ri, jawab yh lewat ym atau fb .. 😀

  3. Jangankan ke nusa dua, nusa satu ajah belum, apalagi nusa tiga! Heheheh…wes, pokoke ketinggalan karo Londo-Londo sing wis podo dolan neng kono, saya yang asli Indonesia malah belum pernah ke sana.

    • hahahaha…persis. persis banget ama jawaban temenku itu.. wkwkwkwk..jadi inget. nusa satu katanya.
      ngakak*

      orang indonesia harusnya lebih tau daripada londo ireng, hehe

  4. Aku juga senang dengan pantai di nusa dua ini apalagi dengan melihat ada pulau kecil yang agak terpisah dengan bibir pantainya. tapi sayang lokai inijauh dari rumahku 😆

    Salam hangat serta jabat erat selalu dari Tabanan

  5. wah sobat Tunsa, sy kalau melihat keindahan pantai, laut, tidak lain dan tidak bukan…^_^ selalu memikirkan isinya, yaitu ikan-ikan,,,,pasti sudah menyiapkan pancing/jala/rampang….

  6. wah ternyata ada komunitas pecinta kopi ya, manteb dong makan bersama di tikar. persis kayak saya kalo jala bareng keluarga bawa bekal dari rumah itung-itung irit biaya hhh.
    Bali lombok, terus terang saya beum pernah ke sana, Insya Alloh ada renca ke Lombok,

    • hehehe…iya pak, padahal menentang aturan dari menteri pariwisata itu sebetulnya.
      saya juga punya rencana ke lombol 6 bulan ke depan, insya Allah

  7. Di kawasan masjid nusa dua ada tempat ibadah 5 agama?
    wah saya jd inget Bukit Kasih di Tomohon.
    kalo yg ini punya Kristen. Ada jg tempat ibadah 5 agama.
    Hmm
    sambungannya pasti asik nih…
    dah ngerasa sejuk aja ngeliat ombak2 ituh… 😀

  8. Mana pesenanku Mas hehehe kok gak ada,,ntar kalau ketemu aq kasih Kopi Lanang,,makin mantep tuh kayaknya kalau diminum bersama…sambungannnya kapan nih

  9. wiiihhh…wiihhh…wiihhh… liat air gulung2 salto rasanya pingin nyebur aja mas.

    btw, CP donk mas, biar backpacker kek aku dapet gratisan hehehe… haiyaah… ngarep puuool 🙂

  10. Gak trima…..udah cerita keputus eh perginya gak ajak2 lagi…..

    Tapi aku bingung ari…meski gitu aku gak tahu ini yg di mana? apa yang masuk di kawasan hotel itu sih?? Nggak ada petanya 😦

    • hehehe…makanya bilang2 kalo mau ke nusa dua.. *eh, kebalik yak? 😆

      itu nggak masuk hotel mbak…ah, susah juga jelasinnya, tuh jalan bundaran itu yg bikin pusing ya?

  11. Ping-balik: [Part II] Pesona Nusa Dua Beach « Tunsa·

Tinggalkan Balasan ke tunsa Batalkan balasan