Inspirasi bisa kita dapatkan dimana saja, bahkan di sungai pun jadi!
Salah satu inspirator saya adalah si pemancing. Saya selalu diingatkan oleh orang-orang dengan hobi satu ini bahwa hidup laksana kita memancing. Ibarat dunia ini adalah si pemancingnya, dan ikan sebagai amal perbuatan. Sebagaimana kita ketahui, memancing hanya membutuhkan waktu sebentar, seseorang tidak menghabiskan waktu seluruhnya hanya untuk memancing bukan? Pasti akan kembali ke rumah kita, akhirat.
Hidup ini hanya sekedar mencari ikan (amal), kadang kita mendapat ikan yang kecil dan kadang memperolah ikan jumbo. Semua tergantung kepandaian kita mencari dan memahami bagian laut yang banyak ikannya. Laut itu luas, ladang amal itu banyak. Kita harus pandai mencari cara untuk mendapatkan ikan dengan baik, jangan sampai malah ubur-ubur yang tak ada manfaatnya yang kita dapat, atau malah ular laut yang bisa membahayakan kita.
Begitu banyak hal yang bisa kita pelajari dari si pemancing. Jangan lupa juga untuk mempersiapkan kail yang kokoh dan kuat serta lurus, agar kita bisa mendapatkan ikan besar yang kemudian bisa membahagiakan kita saat di rumah nanti. Terlebih lagi jika keluarga maupun tetangga bisa ikut menikmatinya, akan lengkap kebahagiaan kita. Bisa masuk rumah terbaik (surga) bersama keluarga, tetangga, saudara, dan teman lebih membahagiakan daripada hanya kita sendiri.
Tulisan ini disertakan pada Bukan Kontes Biasa: TASBIH 1433 H di Blog Dhila13
dapat berapa keranjang pancingan hari ini kang? 🙂
sukses buat kontesnya yo
wahh..keranjangnya sih ada dua, tapi isinya tak ada 😀
hebat, orang yg memancing saja dapat menjadi inspirasi kita dalam memaknai hidup~ 😳
dimanapun seharusnya begitu 😀
memancing adalah salah satu cara untuk belajar bersabar..
trims ya ari udh ikutan,, aku catat 🙂
oiya, sabarnya lupa saya masukin, hihi…nulisnya buru2 sih..
makasih sudah tercatat
semoga sukses ya kontesnya 🙂
memang inspirasi bisa datang dr mana saja, termasuk pas lagi memancing
saya bayangkan memancing sambil pikiran melayang ……
sayangnya di sini orang harus punya SIM (surat ijin mancing) dulu sebelum mulai mancing
hehe,,,kek apa surat ijin memancingnya bu?
kayak kartu SIM dong 🙂 ….
Kayaknya kalo memancing memang bener banyak inspirasi berdatangan..
dan butuh kesabaran yang extra Ri..
kalo aku mau ikannya saja hhehe..
Sukses ya Ri ngontesnya..
hehe,,,kalo mancingnya di pasar tak perlu kesabaran, hanya perlu uang 😀
Aku pengen ikutan memancing dong… tapi kalau umpannya cacing, kamu yang pasangkan umpannya ya… 😀
Semoga sukses fotonya ya 🙂
ogah ah..malah ribet entar ada mbak… 😛
suasana di tempat memancingnya saja sudah menginspirasi, apalagi diberi penjelasan seperti ini. salam mbak pu ya ri…:)
salam balik mbak put, hehe…iya sudah sangat tenang, apalagi dibawah jembatannya
aku gak bisa mancing, tapi nonton orang mancing sih sering
hehe…penyemangat untuk yang tukang mancing ya bu..
Sangat menginspirasi sekali,,,ternyata kenapa orang memancing itu diam adem ayem ehh ternyata sdang merenungkan hikmahnya toh hehehe
hehe,,,sudah kah anda memancing kang?
dhe masih heran mas, kenapa orang suka memancing?? bukankah itu pekerjaan yang membosankan?? duduk diam, sambil menunggu ikan yang memakan umpan..
tanya saja pada rumput yang bergoyang 😀
sabar dalam mendapatkan hasil pancingan seperti orang yang harusnya sabar mendapatkan hasil atas amalnya
hehe…bener skali bu.. makasih tambahannya
wah..ternyata dari memancing pun kita mendapat inspirasi yang berharga tentang kehidupan yah..
iya bang,,,hidup ini hanya sekedar memancing saja
Inspirasinya mantap….sukses ya rik….OOT… memang di sana ada Polisi yach…kok pakai helm??
gak ada cuman eksyennya biar keren, hahaha
Sukses terus ya untuk lombanya..
fotonya sangat keren
makasih 😀
ohoho.
satu komentar saya
“Semoga ga jadi pinjem ke saya, tapi dapet langsung dari ka Dhila, hhhe”
memancing amal…sangat inspiratif dan filosofis.
salam kenal
assalaamu’alaikum wr.wb.
Ping-balik: Para Peserta TASBIH 1433 H | thePOWER ofWORDS·