Es Batu

Hari ini hari Minggu, benar bukan? 😀

Sudah lama sekali aku tak pernah jalan-jalan pagi, sekarang entah kenapa saya selalu kurang fit setiap pagi hari, rasa kantuk sangat berat pada waktu-waktu tersebut. Entahlah, apa memang sedang musimnya kantuk atau hanya aku saja yang merasakan hal yang sebenarnya bukan kebiasaanku.

Ada banyak faktor yang mempengaruhi seseorang melakukan hal buruk yang tak biasa dilakukan. Jika hal buruk tersebut dikerjakan secara terus-menerus maka bukan menjadi hal tabu jika suatu saat akan mempengaruhi gaya hidup seseorang. Gaya hidup yang buruk akan berdampak pada kesehatan kita.

Begitulah yang sebenarnya sedang terjadi pada diriku, sehingga beberapa hari ini kesehatanku menurun dengan ditandai suhu tubuh yang tak menentu, kadang naik, kadang pula turun. Kekebalan tubuh yang menurun membuat aku terlalu gampang terkena macam-macam penyakit. Diperkuat cuaca yang tak menentu membuat semakin rentan saja terhadap penyakit.

Lima hari yang lalu, badanku dingin, tapi terasa panas, tenggorokan kering begitu juga dengan bibir, meski tak sempat pecah-pecah. Cuaca hari itu di Denpasar memang sedang panas-panasnya. Yahh, dasar akunya saja yang memang sudah termakan kebiasaan buruk, sudah tau begitu aku jarang minum air putih.

Sampai malam tiba, suhu tubuh tak kunjung membaik, perasaan tambah kacau, cuaca tambah panas, tenggorokan semakin meng-haus, sehingga membuat hati pun ikut bicara,  kepingin ES BATU. Maksud hati es batu itu ku jadikan minuman dicampur madu, agar terasa menyegarkan tenggorokan yang seharian penuh ku biarkan kerontang. Meski sebenarnya aku tau, minuman ber-es tidak baik untuk tubuh yang sedang drop sepertiku.

Dan benarlah apa yang ku khawatirkan, meski aku sengaja, tapi tetap saja khawatir terjadi sesuatu. Memang benar, air es sangat menyegarkan, apalagi untuk orang yang sudah jarang minum air es seperti saya, tapi tidak baik untuk kesehatan dikala kita sedang mengalami penurunan kesehatan.

Malam pun berlalu dan aku merasakan kesegaran yang sangat. Beberapa menit setelah itu, badan bertambah dingin dan nafas dari hidung yang ku hembuskan terasa panas. Kepala agak berat, akhirnya ku putuskan untuk berbaring dan kemudian tertidur lelap sampai subuh.

Belum berakhir, subuh adalah waktu yang sangat menyakitkan sebagai konsekuensi dari minuman dingin yang ku teguk malam itu, sekujur tubuh terasa panas. Hidung mulai tersesaki oleh virus, meler tiada akhir. Sampai saat ini, kesehatanku masih belum sempurna, terutama saat pagi hari, ku rasakan hal yang sulit tuk diungkapkan #halah.. PILEK, hidung mamfet. Siang sembuh tapi malamnya serangan kembali datang.

Alhamdulillah, saat ini udara begitu panas. Sepanjang hari badanku mengeluarkan keringat, sampai detik ini. Matahari bersinar terang, tadi saja saat maghrib tiba, diluar sana tampak belum gelap.

Mari kita perbaiki gaya hidup, jangan seperti aku yang tak mau melawan nafsu. Inginnya sih makan enak, badan sehat. Tapi hal yang mustahil jika kita tak merawatnya, bukan?