UNAS Curang, Nilai Dihapus

Bismillah,

Selain musim hujan, sekarang ini sedang mengalami musim UAN (Ujian Akhir Nasional). Ujian ini “wajib” dilaksanakan bagi setiap sekolah yang mengikuti kurikulum dari Kementrian Pendidikan Nasional. Sebagai persyaratan kelulusan siswa di sekolah tersebut.

Ujian Akhir Nasional (UAN), ada yang menyebutnya UN (Ujian Nasional) biasanya terdengar sangar dan menakutkan bagi siswa yang akan menempuhnya. Hal itu menjadi salah satu penyebab seorang siswa stress, sehingga berpengaruh pada kelulusan. Bahkan karena saking groginya, ada siswa maupun komite sekolah tersebut yang berlaku curang agar anak didiknya bisa lulus. Inisiatif yang bagus tapi sebenarnya merugikan bagi siswa tersebut. Kalau begitu caranya, bagimana generasi muda Indonesia akan maju. Menghalalkan segala cara untuk LULUS.  Selain mengasah kemampuan terhadap nilai kompetensi sebenarnya UNAS itu melatih kejujuran calon penerus bangsa ini.

Mungkin itu hanya pendapat saya yang bisa berbeda dengan orang lain. Tapi saya yakin, jika percaya pada diri sendiri, pasti BISA. Tanamkan itu wahai adik-adikku yang sedang atau akan menempuh Ujian Nasional. Selain itu ada upaya dari Mendiknas bahwa akan diberlakukan sanksi terhadap para pelaku kecurangan dalam ujian nasional. Apa saja sanksi yang akan dikenakan?

Ada beberapa titik-titik kecurangan dalam unas yang diperketat oleh Mendiknas diantaranya:

Siswa

  • Modus: Menyontek, kerjasama dengan pihak lain
  • Sanksi: Nilai akan dihapus

 

Pihak Sekolah

  • Modus: Mendongkrak nilai ujian sekolah
  • Sanksi: Nilai ujian sekolah tidak akan dipakai, kelulusan siswa 100 persen berdasar nilai unas

Lembaga Bimbingan Belajar

  • Modus: Melobi percetakan untuk mendapatkan bocoran soal
  • Sanksi: Terbukti, akan diproses secara hukum

Nah, kita lihat saja apakah program Mendiknas tentang masalah tersebut bisa ditegakkan dengan sebenar-benarnya atau tidak. Menurut saya sebagus-bagusnya program yang direncanakan tidak akan berjalan mulus jika tidak ada antusias dari pihak yang terkait, siswa maupun lembaga pendidikan.

Bagaimana pendapat anda? :mrgreen:

Sumber gbr 1, 2, 3, 4

 

38 responses to “UNAS Curang, Nilai Dihapus

  1. Semoga para pendidik masih bermoral dengan tidak melakukan kecurangan hanya untuk mengejar 100 persen kelulusan.

    Salam hangat serta jabat erat selalu dari Tabanan

  2. dek ariii… aku suka sebel ngebahas ini. soalnya kek nya mbulet ngono lah, mau di cegah dari siswanya berbuat curang, eh sekolahnya yang curang. mau dari sekolahnya, eh sistem nya yang curang.
    mau dari manna lagi?
    akhirnya kembali ke orang dan moral masing-masing.
    iya gak sih?

    • bener banget tuh mbak..
      tp yg aku heran, yg bikin kebijakan itu dulu juga nyontek gak yah? kok tau titik2 kecurangan UNAS itu dimana? :mrgreen:

  3. jadi inget guru sejarah waktu SMA…. ini guru bener2 hebat dalam mengatasi contek menyontek… Beliau membiarkan aja, terserah siswanya mau nyontek apa ga waktu ulangan, Beliau ga ngawasin. Mau nyontek, mau kerjasama, terserah,,, Cuman sebelum ulangan dia keluarin kata2 saktinya… “kejujuran lebih utama, karena Ada Allah yang melihat kalian, melihat kita semua.” Ampuh deh tu kalimatnya… 🙂

  4. Sobat Sedjatee
    Terimakasih telah memberi dukungan pada tulisan kami
    Dukungan Sahabat telah memberi semangat pada kami
    Untuk memenangkan kontes menulis berantai Kecubung 3 Warna
    I’m nothing without you, salam sukses….

    sedj

  5. tadi baca berita di koran ada yang unik di jombang, pensil yang dipake buat ujian dari beberapa orang siswa dikumpulin dan dikasih jampi-jampi sama pak kyai. capek deh… mending belajar dan berdoa sendiri daripada minta jampi-jampi begitu.. <=== ini sih indonesia bangettt

Tinggalkan Balasan ke tunsa Batalkan balasan